Kejauhan itu bungkam Mengigit derai malam yang pilu Alunan kecapi sumbang Membinggit gendang terpalu
Langkah kananku merah berdarah Menangis sebak menahan perit Ku gagahi pendakian ini Lewat oktober yg kelam Seharusnya unggu menatari hariku Mengapa kelabu datang menyapa
Di satu sudut .... Tersenyum cempaka meruntun jiwa Mengamit seroja melirik malu Gemawan menampi silau purnama Bersembunyi di sebalik rona pirus
Aku merenung tajam kejora malam Yang harumnya menyantun sepi Gemersik bayu menampar pilu Berguguran embun meratapi bumi Kerdipan bintang membayangi rahasia Menyapa lewat bulan mengambang
Lantas ku selusuri gelap menghitam Masih ada susuk bayu rindu Antara November dan Disember Ku hidu wangian Januari Biru mula terbit membelah jingga Lalu camar menari membelah badai Menyambut salam firdausi
No comments:
Post a Comment