Realitinya, andai kau lihat diri ku, aku adalah seorang yang begitu berkeyakinan. Ketrampilan dan aura ku tidak pernah menampakkan kelemahhan ku. Hari-hari yang ku lalui bagai tiada ada taufan yang melanda. Namun , dihati ku hanya aku sahaja yang tahu gelodak perasaan ku. Hidup dalam kebosanan, sangat sepi. Tiada tempat untuk ku luah perasaan ku walaupun dalam kalangan keluarga ku.
Apakah aku berpura-pura, hipokrit dan munafik..? Aku sendiri tidak tahu. Aku terkaku, aku tak bisa mengeluarkan isi hati ku, perasaan ku, kesempitan hidup ku dan entah apa-apa. Ya Allah! andai aku diberi kekuatan untuk berkata-kata. Hati dan bibir ku seiring meluahkan rasa, alangkah bahagianya.... Namun itu tak mungkin, kerana kebenaran itu selalunya melukakan hati dan perasaan orang lain
Detik waktu terus berjalan
Berhias gelap dan terang
Suka dan duka
Tangis dan tawa
Tergores bagai lukisan
Berhias gelap dan terang
Suka dan duka
Tangis dan tawa
Tergores bagai lukisan
Seribu mimpi berjuta sepi
Hadir bagai teman sejati
Di antara lelahnya jiwa
Dalam resah dan air mata
Ku persembahkan kepadaMu
Yang terindah dalam hidupku
Meski ku rapuh dalam langkah
Kadang tak setia kepadaMu
Namun cinta dalam jiwa
Hanyalah padaMu
Hadir bagai teman sejati
Di antara lelahnya jiwa
Dalam resah dan air mata
Ku persembahkan kepadaMu
Yang terindah dalam hidupku
Meski ku rapuh dalam langkah
Kadang tak setia kepadaMu
Namun cinta dalam jiwa
Hanyalah padaMu
Maafkanlah bila hati
Tak sempurna mencintaiMu
Dalam dada ku harap hanya
Dirimu yang bertakhta
Tak sempurna mencintaiMu
Dalam dada ku harap hanya
Dirimu yang bertakhta
Detik waktu terus berlalu
Semua berakhir padaMu
YA ALLAH! YA RAHMAN, BANTU AKU UNTUK MENJADI DIRI KU YANG SEBENAR.
Semua berakhir padaMu
YA ALLAH! YA RAHMAN, BANTU AKU UNTUK MENJADI DIRI KU YANG SEBENAR.
No comments:
Post a Comment