Aku ingin melangkah ke hadapan
namun tiada tapak untuk ku jejaki
ku toleh ke belakang
banyaknya ranjau telah ku tapaki
aku terus ke kiri dan kanan
oh menakutkan
di tepiku penuh sembilu yang menceranak
bakal melukai andai ku gagahi
Aku bagai hilang arah
di tengah-tengah PKP
yang memaksa untuk aku diam menyepi
untuk kali ini
aku mencari diri aku
tubuh yang hilang jiwa
melihat kegusaran rasa
membaca dosa lampau
melupai mu
mengingkari mu
menjauhi mu
tersadar aku dari mimpi
kealpaan yang menjerat ku
menjadikan aku meronta jiwa
mimpi ngeri telah datang
bagaimana pengakhiran ku???
Pandamic ini mencelek mata hati ku
membisik langit ku masih kelam
persediaan untuk aku pergi
dalam husnul khatimah
hanya sebuah angan-angan
yang tidak pernah ku usahakan
sedangkan kepergian ku
memanggil di setiap sudut
Covid 19 di sekeliling ku
dan aku sengaja lupa
rindu pada sang pencipta masih pudar
sedang di mana-mana
terngiang sahabat yang mengasihi
menyentap diri tuk kembali kepada Nya.
Corona, Corona
siren mencemaskan di sana sini
dan aku tertangis sendirian
merintih perih ya Allah
melalui lorong-lorong penuh sadis
memori hitam kelabu mewarnai ku
lemah kalut
mengimpi satu magis
Apakah laluan ku terbuka ???
untuk menikmati pelangi syurga
terkilan kealpaan mendakap kehidupan ku
jalan di depan semakin sunyi
aku tak bisa berseorangan
pimpinlah aku
genggam tanganku mengapai langit firdausi
lepaskan aku dari senak sejarah pahitku
yang menjengkelkan
dengan santun pesona
agar kita beriringan menggamit bahagia.
NorM 4 Mac 2020
No comments:
Post a Comment