Monday, June 01, 2020

RINDU YANG SENDIRI





 Aku tak ingin berhenti 
merindui mu
setelah beberapa kali sabar 
aku masih dapat bertahan
dalam kesendirian yang payah 
untuk menemukan tubuhmu yang benar

Aku menikmati kesendirian ini
dalam kamar yang kecil dan sunyi
kertas, pen dan laptop di sisi
menjadi peneman setia 
merelakan di coret setiap rasa yang terhiris
dari kerinduan yang  menjerih

Aku melihat kenangan itu
kala ku lihat wajah mu
dalam lireh mata mu yang redup
indahnya sebuah cinta 
kau mewarnai langit yang muram
dengan pelangi yang bersinar
tika hujan merintih suram.

Jarak ini telah memisahkan
antara 2 jiwa yang terlara
berjauhan dengan mu
serasa rindu semakin menjauh
aku kah yang semakin dekat
atau engkau yang semakin meninggalkan
ku cuba mencuit hati yang murung
namun sukmaku semakin relung
ingin ku raih tangan mu
namun engkau hanyalah bayangan
yang tak bisa ku sentuh
engkau hanyalah kenangan 
yang tetap abadi di hati
yang tetap ada dalam kesendirian ku


Waktu pun berdetak dan berlalu
perih mula terasa
 aku masih merindu
menanti bicara terus berlagu
untuk melengkapi kesendirian yang sepi
namun suara itu tidak kedengaran lagi
dan sedikit pun engkau tidak peduli
kegusaran yang menyelinap di kepala
nada kelukaan menyentap bara
membunuh rindu yang membuku
kini rindu membunuh ku 
dalam kesendirian yang pilu

Aku masih dibalut rindu
merawat rindu dalam kesendirian
di pelantar sendu.

                                                        NorM 1Jun 2020







No comments:

Post a Comment