Cerita luka semalam
Melihatkan
ufuk merah
Kelam seakan
menghitam
Menengelamkan
bayang kelmarin
Sita kembali
menjejak
Semalam yang
telah lama bisu
Semalam yang
luka dan pedih
Satu persatu
hari di intai
Menyatu
butiran piruz yang berserakan
Masa Sita masih
merenung bulan?
Membilang
kejora memintal impian
Menghitung
hari purnama jatuh ke riba
Bertahun
menginjak dekad
Sita masih
terpaku kaku
Mengharap
pada yang tiada
Menanti pada
yang tiada penghujung
Mencari
noktah penantian
Kau masih
bermimpikah Sita?
Mentari
sudah menggalah
Berkali
ombak menyapa pantai
Kau tau kan
ombak tidak selalu biru
Walau
kiambang tak bertaut lagi
Usah percaya pada kilau fatamorgana
Lihat saja di tegak berdirimu
Kau masih ada aku...
Biarpun semalam luka memedihkan
Tetap tanpa semalam
Kau tak mungkin ada hari ini
Biar ku pimpin kau mengharung lara
Kuatkan gengamanmu
Kita bangkit menuju firdausi
Telan semua deritamu
Semadikan duka di noktah fana
Manjasari
Oktober 2020
Sajak ini merupakan sajak seorang rakan sekuliah semasa di UITM 1989-1984 yang menggunakan nama pena MANJASARI
No comments:
Post a Comment